1.
TDS Meter
TDS adalah singkatan
dari “Total Disolved Solids” atau dalam bahasa indonesianya adalah
“jumlah padatan terlarut”. Jadi TDS meter memiliki pengertian “alat untuk
mengukur jumlah padatan atau partikel terlarut didalam air “. Alat ini biasa
digunakan untuk mengukur jumlah partikel terlarut pada air minum dan juga
digunakan untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi hidroponik atau dengan kata
lain konsentrasi larutan nutrisi. Pengukuran nutrisi hidroponik adalah suatu
hal yang mutlak dan sifatnya sangat penting. Sebab jika larutan tidak diukur,
bisa jadi tanaman kekurangan nutrisi atau kelebihan yang akan menjadi racun
yang dapat membunuh tanaman itu sendiri. Satuan yang digunakan pada TDS meter
adalah ppm, sedangkan
Gambar. TDS Meter
PPM adalah singkatan dari “Part
Per Million” atau sepersejuta bagian. ppm merupakan satuan pengukuran
jumlah partikel terlarut yang diukur menggunakan TDS meter. Mengukur kepekatan
nutrisi menjadi sangat penting dalam berhidroponik, sebab kita bisa mengetahui
dengan pasti berapa kebutuhan nutrisi suatu tanaman. Seperti yang sudah saya
katakan diatas, jika larutan nutrisi tidak diukur kita tidak akan tahu apakah
larutan yang kita buat itu cukup dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, apakah
kurang atau bahkan melebihi. Perlu diketahui juga, bahwa kebutuhan nutrisi
(dalam hal ini nilai ppm) setiap jenis tanaman itu berbeda-beda. Tanaman
anggrek misalnya membutuhkan kepekatan larutan nutrisi yang rendah antara 300 –
400 ppm. Sayuran daun berbeda lagi, yaitu antara 900 – 1200 ppm, sedangkan
untuk tanaman sayuran buah seperti cabai dan tomat membutuhkan kepekatan
nutrisi yang lebih tinggi, yaitu antara 1500 – 2000 ppm.
2.
Infrared Thermometer
Infrared thermometer disebut juga Thermometer laser adalah
sebuah alat ukur suhu yang dapat mengukur temperatur\ atau suhu tanpa
bersentuhan dengan obyek yang akan diukur suhunya. Thermometer ini
menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan objek dari
kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal dimana objek bergerak cepat, jauh
letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya
kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti makanan, alat medis,
obat-obatan, produk atau test, dll.).
Prinsip dasar termometer inframerah adalah bahwa semua obyek memancarkan energi infra
merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan semakin
banyak energi infra merah yang dipancarkan.
Infrared
Thermometer ini cara penggunaannya hanya diarahkan ke media atau benda
yang akan diukur suhunya, maka alat ini akan membaca suhu media tersebut. Alat
ini biasanya dan sangat berguna dalam pengukuran dapur tinggi/furnace dalam
industri peleburan atau suhu permukaan yang tidak memungkinkan untuk di sentuh,
dan juga dalam pemakaian umum lainnya, seperti :
-
Mengukur suhu benda yang bergerak, contoh : Conveyor, Mesin, dll).
-
Mengukur suhu benda berbahaya, seperti : tegangan tinggi, jarak
yang tinggi dan sulit dijangkau, dll
-
Suhu yang terlalu tinggi dan sulit untuk didekati ataupun
disentuh, misalnya : Furnace, thermocouple, dll.
-
Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.
-
Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau
saluran hotspot.
-
Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan
kalibrasi.
-
Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan
rangkaian listrik.
-
Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran.
-
Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll.
Gambar.
Infrared Thermometer
3.
Thermography
Thermography atau thermal
imaging adalah suatu teknik dimana energy
inframerah yang tidak terlihat secara kasat mata, dipancarkan oleh obyek
kemudian diubah menjadi gambar panas secara visual. Infrared
Thermography dapat dianggap sebagai pemetaan
panas tanpa sentuhan dan analisa pola panas pada permukaan objek.
Thermography juga dapat digunakan
sebagai cara untuk menginspeksi peralatan listrik atau mekanis untuk menentukan
ketidaknormalan fungsi dengan memperoleh pola panasnya. Metode Inspeksi ini
didasarkan pada kenyataan sebagian besar komponen di dalam suatu system yang akan menunjukkan kenaikan atau
penurunan temperatur jika terjadi malfungsi.
Peningkatan temperatur dalam rangkaian listrik mungkin disebabkan oleh
koneksi kendor atau sekring yang mengalami beban lebih. Dengan Thermography kita dapat mengamati pola panas pada
saat komponen sistem beroperasi, kerusakan atau gangguan dapat dilokalisir dan
keparahannya dapat langsung dievaluasi. Kontak secara fisik terhadap sistem
tidak lagi diperlukan, inspeksi dengan Thermography dapat
dilakukan dalam kondisi beroperasi penuh tanpa menghasilkan kerugian operasi
atau menghentikan operasi tersebut.
Gambar. Thermography
4. Lux Meter
Lux meter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya
intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga
memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya
ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya.
Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka akan semakin kecil nilai
yang ditunjukkan lux meter. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka
intensitas cahaya akan semakin berkurang. Alat ini didalam memperlihatkan hasil
pengukurannya menggunakan format digital yang terdiri dari ra ngka, sebuah
sensor. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur
intenstasnya.
Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat
iluminasi. Hampir semua lux meter terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel
foto, dan layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan
menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus
listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih
besar. Kunci untuk mengingat tentang cahaya adalah cahaya selalu membuat
beberapa jenis perbedaan warna pada panjang gelombang yang berbeda. Oleh karena
itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua panjang gelombang.
Standar warna dapat dijadikan referensi sebagai
suhu warna dan dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar suhu warna untuk
kalibrasi dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang lebih
kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu menyala pada
suhu warna yang berbeda. Pembacaan lux meter akan berbeda, tergantung variasi
sumber cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama. Hal ini menjadikan,
beberapa cahaya terlihat lebih tajam atau lebih lembut dari pada yang lain.
Prinsip Kerja
Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mengukur kuat penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah
tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan
format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan
layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur
intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan
oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel,
arus yang dihasilkan pun semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah
photo diode. Sensor ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor
cahaya atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber
cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah
tertentu. Kemudian dari hasil dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan
pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter
baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari
sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang
berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang
ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek
panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode.
Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar
panel LCD (liquid Crystal digital) yang format pembacaannya pun memakai format
digital. Format digital sendiri didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang
terputus-putus. LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul
asimetrik dalam cairan organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan
medan listrik eksternal.
Gambar. Lux
Meter
Fungsi
bagian- bagian alat ukur :
- Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran
- Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau
mematikan alat
- Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
- Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila
terjadi error)
- Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.
Kegunaan Lux Meter
Dalam aplikasi penggunaannya dilapangan alat
ini lebih sering digunakan pada bidang arsitektur, industri, dan lain-lain.
Prisip kerja alat ini pun banyak digunakan pada alat yang biasa digunakan pada
fotografi, sebagai contoh pada alat available light, reflected lightmeter, dan
incident lightmeter. Selain itu didalam penelitian-penelitian mengenai tingkat
keanekaragaman dan lain- lain yang senantiasa diperlukan data mengenai tingkat
pencahayaan alat ini pun dapat digunakan.
5. Hygrometer
Higrometer adalah
alat untuk menentukan kelembaban atmosfer yang dapat menunjukkan kelembaban
relatif (persentase kelembaban di udara), kelembaban mutlak (jumlah kelembaban)
atau keduanya.
Jenis-jenis higrometer
- Hygrometer logam / kertas
coil berguna
untuk memberikan indikasi cepat dari perubahan kelembaban, tapi paling
sering digunakan pada perangkat yang sangat murah dan akurasinya sangat
terbatas. Higrometer ini bekerja dengan pencarian melalui unit identik
yang banyak ditampilkan dan menunjukkan perbedaan dalam kelembaban
ditunjukkan dari 10% atau lebih.
- Higrometer Rambut
Ketegangan.
Perangkat ini menggunakan rambut manusia atau hewan di bawah ketegangan.
Panjang perubahan rambut dengan kelembaban dan perubahan panjang dapat
diperbesar dengan mekanisme dan / atau ditunjukkan pada dial atau skala.
- Higrometer Elektronik. Higrometer elektronik ini
menggunakan Dewpoint yang merupakan temperatur di mana sampel udara lembab
(atau uap air lainnya) berada pada tekanan konstan mencapai saturasi uap
air.
Cara Penggunaan higrometer
Higrometer
terdapat dua skala, dimana yang satu menunjukkan kelembaban dan yang satunya
lagi menunjukkan temperatur. Cara menggunakannya dengan meletakkan di tempat
yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala
kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat
celcius.
Pada
higrometer lama yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yang dipasang
didinding. Cara membacanya juga sama, bisa dilihat pada raksanya di termometer
satu yang untuk mengukur kelembaban dan satu lagi yang mengukur suhu. yang
bundar ya dibaca skalanya.
Pada
saat pengukuran dengan hygrometer selama pembacaan haruslah diberi aliran udara
yang berhembus kearah alat tersebut, ini dapat dilakukan dengan Kipas alat
tersebut dengan secarik kertas atau kipas. Sedangkan pada slink, alatnya harus
diputar.
Gambar. Hygrometer
6. Anemometer
Anemometer merupakan salah
satu alat ukur kecepatan angin dan arah angin yang biasanya dipakai oleh balai
cuaca, seperti Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Alat
ini sendiri mempunyai dua jenis, antara lain jenis yang dipakai untuk
mengukur kecepatan angin (velocity) dan jenis yang dipakai untuk mengukur tekanan angin. Dari keduanya,
biasanya lebih sering digunakan adalah velocity anemometer.
Velocity anemometer sendiri
ada lagi jenisnya, tapi yang lebih dikenal yaitu jenis thermal anemometer.
Thermal anemometer yang juga disebut sebagai hot wire anemometer yang berfungsi
untuk mengkonversi perubahan suhu yang terjadi menjadi kecepatan angin. Tapi
sekarang ini anemometer modern sudah dirancang untuk dapat dipakai beberapa
fungsi tersebut, sehingga anda hanya perlu memakai satu jenis anemomter yang
sudah memiliki semua kinerja yang dibutuhkan.
Cara pemakaiannya sendiri
dapat dilakukan dengan cara menempatkannya di tempat yang terbuka, karena
supaya bisa mengukur angin dengan baik perlu tempat terbuka. Jangan ditempatkan
di ruang tertutup yang tidak ada angin sama sekali, sehingga akan percuma
menempatkan anemometer di tempat yang tertutup. Nah, saat angin mulai berhembus
maka baling-baling yang sisinya berbentuk mangkuk pada anemometer akan bergerak
sesuai arak datangnya angin.
Apabila kecepatan angin yang
menghembus baling-baling mangkuk semakin kencang, maka anda akan melihat
baling-baling mangkung didalamnya berputar semakin cepat. Dengan begitu,
anda dapat mengetahui kecepatan angin dari jumlah putaran baling-baling mangkuk
setiap detiknya. Dalam alat pengukur kecepatan angin ini sendiri sudah ada alat
pencacah yang secara otomatis akan menghitung kecepatan angin, sehingga anda
dapat langsung melihatnya.
FUNGSI DAN KEGUNAAN
Selain mempunyai fungsi untuk mengukur kecepatan angin, masih punya
kegunaan lain yang tidak kalah penting. Beberapa kegunaan lain yang perlu anda
ketahui, antara lain :
§ Mengukur kecepatan angin seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya
§ Memperkirakan cuaca. Dengan mendeteksi
kecepatan angin dan tekanan angin, cuaca saat itu akan dapat diperkirakan.
§ Memperkirakan tingginya gelombang laut. Angin
sangat berhungan dengan gelombang laut. Semakin tinggi kecepatan angin maka
dapat diperkirakan bahwa gelombang laut sedang tinggi.
§ Memperkirakan kecepatan dan arah arus.
Seperti penjelasan kegunaan sebelumnya, bahwa angin itu sangat berhubungan
dengan keadaan laut. Jika anda mengetahui kondisi angin dengan anemometer, anda
juga bisa memperkirakan kecepatan dan arah arus laut.
Gambar. Anemometer
CARA PEMAKAIAN
Cara pemakaiannya juga cukup mudah, anda bisa memperhatikan
langkah-langkah berikut ini:
§ Tekanlah tombol ON atau OFF agar semua item
dapat muncul pada layar
§ Jika tombol ON sudah ditekan maka akan muncul
bebrapa mode yang diperlukan.
§ Apabila anda ingin melihat hasil ukurannya,
tekan saja HOLD maka akan segera tampil pada layar
§ Jangan lupa catat hasil pengukuran agar tidak
lupa